Kudus — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus turut serta dalam kegiatan workshop bertajuk "Pemetaan dan Prioritas Intervensi pada Kelompok Kunci dan Rentan Tuberkulosis" yang diselenggarakan di Kabupaten Kudus. Acara ini bertujuan untuk memperkuat strategi penanggulangan tuberkulosis (TB) di daerah tersebut, dengan fokus pada kelompok yang paling rentan terhadap penyakit ini, Rabu (14/08).
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan, Rutan Kudus mengirimkan perwakilannya. Devi, yang bertugas sebagai Staf kesehatan di Rutan Kudus, dan Abdul Aziis selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Kudus, hadir untuk menyampaikan peran dan kontribusi Rutan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TB di lingkungan tahanan.
Devi dalam pemaparannya menekankan pentingnya deteksi dini dan perawatan yang tepat bagi para tahanan yang terjangkit TB.
"Kelompok tahanan termasuk salah satu kelompok kunci yang rentan terhadap penularan TB, oleh karena itu, deteksi dini dan intervensi yang tepat sangat penting dilakukan, " ujar Devi.
Aziis, selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Kudus, menambahkan bahwa kolaborasi antara Rutan Kudus dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus merupakan langkah strategis untuk memastikan para tahanan mendapatkan perawatan yang memadai.
"Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam program-program kesehatan, khususnya dalam pencegahan dan penanganan TB di Rutan Kudus, " ungkap Aziis.
Baca juga:
Cara Cepat Mengatasi Sakit Kepala Migrain
|
Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan peta jalan yang jelas untuk intervensi TB di Kabupaten Kudus, terutama bagi kelompok kunci dan rentan, sehingga penanggulangan TB dapat dilakukan secara efektif dan menyeluruh.
Dengan partisipasi aktif dari Rutan Kudus, diharapkan bahwa penanganan TB di lingkungan tahanan dapat lebih optimal, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai eliminasi TB di Indonesia.